Darah merupakan bagian terpenting bagi makhluk hidup, karena darah mempunyai peranan yang sangat penting dalam sistem transportasi. Darah mengedarkan sari-sari makanan, cairan endokrin serta mengikat oksigen dan CO2. Seacara keseluruhan darah dapat dianggap sebagai jaringan pengikat karena pada dasaranya terdiri atas unsur-unsur sel dan substansi interseluler yang berbentuk plasma. Secara fungsional darah merupakan jaringan pengikat dalam arti menghubungkan seluruh bagian-bagian dalam tubuh sehingga merupakan integritas.
Darah merupakan cairan yang berada dalam jaringan tubuh. Beberapa cairan tubuh selain darah adalah cairan jaringan, cairan limfa, sinovial, aqueos humor, edolimfa, dan perilimfa. Darah yang terdapat di dalam vena berwarna merah tua, memiliki berat jenis yang bervariasi dari 1.054 – 1.060 dan berat jenis plasma bervariasi dari 1.024 – 1.028. Darah terdiri dari dua bagian, yaitu sel-sel darah merah (butir-butir darah) dan cairan darah (plasma darah). Sel-sel darah merupakan bagian darah yang mempunyai bentuk sedangkan plasma darah berupa cairan yang jumlah total volumenya 70%. Ada 3 macam bentukannya, yaitu : sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (lekosit) dan keping darah (trombosit).
Untuk melihat struktur sel-sel darah dengan menggunakan mikroskop cahaya pada umumnya dibuat sediaan apus. Sediaan apus darah ini tidak saja untuk mempelajari bentuk masing-masing sel darah, tetapi juga dapat digunakan untuk menghitung perbandingan antar masing-masing jenis sel darah.
Selain itu dengan pembuatan apus maka darah yang kita gunakan akan dapat bertahan lebih lama dibandingkan apabila kita menggunakan preparat darah basah. Karena darah mempunyai kemampuan cepat membeku apabila terkena udara sehingga komponen-komponen darah menjadi rusak. Dengan pembuatan sediaan apus komponen darah akan dapat dipertahankan mendekati keadaan awal saat masih segar. Hal ini disebabkan pada pembuatan sediaan apus mengalami beberapa perlakuan.
DARAH UMUM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar